Siaran Pers No. 33/HM/KOMINFO/02/2018
Tanggal 7 Februari 2018
Tentang
Menteri Kominfo Mengajak Untuk Segera Melakukan Registrasi Prabayar Seluler
Padang,
Tanggal 7 Februari 2018
Tentang
Menteri Kominfo Mengajak Untuk Segera Melakukan Registrasi Prabayar Seluler
7 Februari 2018 – Dalam lawatannya dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) yang dipusatkan di Kota Padang , Menteri Kominfo Rudiantara secara pararel giat melakukan kegiatan-kegiatan yang memberikan pemahaman berinternet baik dan berkreasi, kesadaran untuk tidak bermain di area negatif dalam Internet dan media sosial serta tidak lupa mengingatkan untuk segera melakukan registrasi prabayar.
Hadir dalam Forum Literasi Digital Citizenship Untuk Generasi Milenial di Hotel Premier Basco sore hari pada Rabu (7/2/2018), Rudiantara menegaskan kembali ajakan untuk kepada peserta agar segera melakukan registrasi prabayar. Masyarakat yang telah mendaftarkan nomornya telah mencapai sekitar 190 juta nomor prabayar seluler. Rudiantara menandaskan kalau registrasi ini gratis tidak berbayar hanya menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (Nomor KK).
Rudiantara menekankan pentingnya registrasi prabayar seluler yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan pengguna telekomunikasi. “Siapa yang belum pernah menerima sms mama minta pulsa, siapa yang belum pernah menerima kredit? kita tidak tahu siapa yang mengirim. Tujuan registrasi nomor untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut jika nanti ada tindakan oleh penegak hukum, akan memudahkan mereka”, tegas Rudiantara.
Selanjutnya Rudiantara kembali memberikan penyadaran pentingnya pemanfaatan media sosial secara bijak. Rudiantara menjelaskan pengguna Internet mengalami peningkatan signifikan. Di 2016 terdapat 132 juta pengguna, sedangkan akhir 2017 diperkirakan mendekati 140 sampai dengan 150 juta pengguna Internet. Data Internet terkini sedang digodok oleh APJII. Berapa jumlah pengguna medsos dari pengguna Internet tersebut? “Diperkirakan sekitar 90 persen pengguna Internet adalah pengguna media sosial. Peningkatan pengguna Internet dan media sosial tentu harus dibarengi dengan kesadaran bagaimana tools ini dimanfaatkan. Jangan sampai justru menjadi media penyebaran Hoaks, yang dapat diartikan berita bohong, berita direkayasa atau fake news dan lain-lain”, tutur Rudiantara.
Rudiantara menceritakan bagaimana sebagai Menteri Kominfo beliau melakukan silaturahim ke berbagai kalangan khususnya kalangan kerukunan umat beragama. “Umat islam mempunyai panduan dari MUI bagaimana umat islam menggunakan media sosial yang disebut Muamalah Medsosiah. Demikian juga umat agama lain dari PGI, KWI, kemudian Parisadha Hindhu dan Gema Budha, bahwa semua kelompok agama mempunyai panduan bagaimana menggunakan media sosial dengan baik” tegas Rudiantara.
Dalam kesempatan ini Rudiantara juga memberikan penjelasan tip atau cara agar terhindar dari Hoaks agar masyarakat dapat semakin mengerti dan memahami agar tidak ikut-ikutan menyebarkan Hoaks.
Kemudian Rudiantara menerangkan kalau di Minang, masyarakat memiliki adat yang kuat yaitu toleransi dan kekeluargaan yang tentunya penting untuk diteruskan dan diterapkan di dalam dunia maya atau dunia siber. “Budaya ini harus kita jaga. Demikian juga di dalam Al-Qur’an bagaimana larangan mengenai hoaks ini sangat jelas”, tegas Rudiantara.
Berkenaan dengan Internet dan media sosial seyogyanya tidak menjadi ajang hal yang negatif, justru harus menjadi pendorong hal yang positif. Rudiantara mengingatkan agar dibuat kesepakatan etika jika membuat group di media social. .”Gunakan kelompok-kelompok medsos untuk hal-hal yang berguna, positif dan hindari yang negatif. Manfaatkan untuk mengerjakan PR bagi mahasiswa, mempromosikan produk seperti kue dan lain-lain, jadi gunakan untuk hal positif”, papar Rudiantara.
Pada akhir pidatonya Rudiantara menandaskan kepada seluruh peserta untuk mensikapi secara bijak dalam media sosial. “tabayyun, tabayyun dan tabayyun. Jangan buang-buang pulsa paket data hanya untuk menyebarkan ketidakbaikan, berita hoaks, karena ini adalah doa berjamaah”, tegas Rudiantara.
Literasi Digital ini juga dihadiri para narasumber antara lain Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Rosarita Niken Widiastuti, Bagir Manan, Garin Nugroho, Marasakti dan Agus Sudibyo. Sementara itu, acara dipandu Ahmed Kurnia, Pemerhati Komunikasi Publik.
0 comments:
Post a Comment